WRITING
IS MY PASSION
Ketika seseorang membaca judul di atas
pasti akan muncul pertanyaan” Mengapa menulis menjadi Passion yang menjanjikan”?
dalam tulisan ini dua hal yang menjadi indicator untuk menjawab pertanyaan
tersebut.
1. Kemampuan menulis dipandang sebagai indicator intelektuan dan kematangan berfikir.
Menulis adalah salah satu keterampilan dalam Bahasa Indonesia
yang dianggap sulit untuk dilakukan oleh seseorang (bukan menulis permulaan). Ketika
seseorang sudah memiliki keterampilan menulis artinya ia sudah mampu mengungkapkan
apa yang dipikirkan, dilihat, didengar dan dirasakan. Semua indra dapat difunsikan
secara maksimal. Pada saat menulis seorang penulis terlebih dahulu memikirkan
dan menemukan hal-hal yang berkaitan dengan bahan tulisannya.
2.
Profesi menulis adalah salah satu pekerjaan yang sangat dihormati dan dihargai
secara social.
Saat ini banyak
penulis yang ketenarannya melebihi para artis atau bintang film. Menjadi idola
banyak orang, menjadi narasumber pada forum nasional maupun internasional. Sehingga
menulis sudah menjadi sebuah profesi yang sangat menjanjikan.
Sebagai suatu profesi yang sangat menjanjikan, banyak
orang yang berkeingin untuk mengelutinyanya. Namun menulis bukan hanya
didapatkan dari sekedar teori namun menulis merupakan sebuah keterampilan yang
membutuhkan kemauan yang tinggi dan konsistensi terhadap waktu. Ada beberapa
kendala yang dihadapi oleh seorang penulis pemula:
1.
Merasa tidak berbakat. Seorang penulis pemula selalu merasa
gagal untuk menghasilkan sebuah tulisan dan merasa tidak berbakat, padahal menulis
bukanlah persoalan bakat namun merupakan keterampilan yang perlu diasah terur
menerus. Kuncinya hanyalah menulis dan terus menulis.
2.
Tidak memiliki waktu. Waktu yang dimiliki oleh setiap orang
itu sama. Jadi untuk menjadi penulis bukan harus mencari waktu namun harus
menyediakan waktu. Setiap hari dimana saja ketika ide itu ada maka tulislah.
3.
Tidak memiliki ide. Penulis pemula selalu mengeluh tentang
mendapatkan ide, padahal semua hal dapat dijadikan ide sebuah tulisan. Cara menjaring
ide dengan menulis kejadian-kejadian yang dapat ditangkap oleh indra dan ditulis
hinggan menjadi padu.
4.
Tidak mau dikritik. Penulis harus memiliki mental baja. Banyak
penulis yang menghilang setelah mendapat kritikan. Sebuah karya membutuhkan
kritikan, namun terkadang kritik yang diterima sangat menyakitkan tetapi dari
kritikan penulis akan menyadari kesalahan yang yerdapat pada tulisannya.
5.
Tidak suka menulis. Ingin menjadi penulis namun tidak suka
menulis, ini sangat fatal. Menulis harus dibiasakan. Awalnya memang sulit
namaun sesuatu hal kalua setiap hari dilakukan lama kelamaan akan terbiasa.
Menghasilkan
sebuah tulisan tidak yang baik ada tahapan yang harus dilakukan oleh seseorang
ketika ingin menulis:
1.
Mengali dan menemukan gagasan/ide, kegiatan ini dilakukan
melalui pengamatan baik terhadap kejadian atau peristiwa yang terjadi, melalui
imajinasi atau studi pustaka.
2.
Menentukan Tujuan, genre dan segmen pembaca, sasaran pembac
akan menjadi bahan peryimbangan penting dalam menentukan warna tulisan. Selain itu, harus dipastikan
bahwa tulisan yang dihasilkan akan marketable.
3.
Menetukan topik, informasi apa yang ingin ditulis. Kesehatan,
pendidikan atau lainnya. Siapa yang ingin kita sasar dalam hal membaca karya
yang ditulis. Jika ditentukan siapa pembaca maka topik yang akan diangkat dapat
disesuaikan.
4.
Membuat Outline, outline merupakan sebuah kerangka dari
tulisan. Kerangka tersebut menunjukkan gambaran materi yang akan ditulis. Pada ouline
yang ditulis adalah garis besarnya saja.ouline yang baik memiliki kesederajatan
yang logis, kesetaraam struktur, kepaduan dan penekanan.
5.
Mengumpukan bahan materi buku, penulis harus
banyak membaca buku sebagai referensi
ketika menulis yang disesuaikan dengan topik yang akan ditulis.
6.
Yang paling penting seorang penulis harus memiliki kesabaran yang lebih besar,
menulislah…dan terus menulis sebelum menulis itu dilarang.
Luar biasa
BalasHapus